loading page

Bioenergy Research Template
  • ilmam
ilmam

Corresponding Author:[email protected]

Author Profile

Abstract

Meningkatnya kebutuhan pangan dan energi serta luasan lahan yang menyempit berdampak pada bergesernya pertanian dari lahan subur ke lahan tercekam kekeringan. Tanaman J. curcas merupakan tanaman non-pangan penghasil minyak. Peningkatan toleransi tanaman terhadap cekaman kekeringan menjadi solusi masalah tersebut. Indeks sentivitas dan ekspresi senyawa metabolit sekunder dapat mengetahui toleransi terhadap cekaman kekeringan. Bahan uji menggunakan genotip 5-1-14 (SP8xSP-16), 6-2-10 (SP8xSP-38), 7-2-8 (SP-33xHS-49), 18-1-14 (SM-35xSP-38), IP3-A dan IP3-P. Tanaman di cekaman kekeringan 40,70, dan 100% kadar air tanah (KAT) selama 30 hari. Ekspresi gen dilacak dengan identifikasi senyawa menggunakan Gas Chromatography Mass Spectrometry. Indeks sensitivitas menunjukan kriteria moderat pada genotipe 5-1-14 dan 6-2-10, sementara genotipe 7-2-8, 18-1-14, IP-3A, dan IP-3P dengan kriteria agak toleran. Peningkatan 10  senyawa osmoprotektan (kekeringan) yaitu glisine, prolin, valine, threonin, leusin, asparagin, glutamin, ariginin, rafiinos, dan statiose. Disisi lain pertahanan kekeringan berbeda ditunjukan genotip 7-2-8 senyawa terdapat penurunan arigin dan 18-1-14 senyawa valine, treonine, leusine. Masing-masing genotip menggunakan mekanisme senyawa metabolit yang berbeda dalam bertahan hidup pada kondisi cekaman kekeringan.