Dari visualisasi yang kami hasilkan, sampel air dari gunung api mudah dibedakan berdasarkan nilai TDS/DHL, kesadahan, Ca, Na, K, dan  HCO3. TDS/DHL akan berhubungan dengan dekat atau jauhnya sampel air dengan air hujan. Makin dekat dengan air hujan, maka nilainya akan makin kecil. Sebaliknya makin jauh dan lama sirkulasinya di dalam akuifer, maka nilainya akan makin kecil. Kesadahan akan berkaitan dengan  konsentrasi Ca dan HCO3. Ini akan sangat berkaitan dengan pH dan proses pertukaran ion di dalam akuifer. Kemudian HCO3, selain berasal dari proses siklus karbon, juga dapat diperoleh dari air hujan dan mungkin gas sistem geotermal, khususnya pada sampel air dari kawasan gunungapi.